Rabu, 09 November 2011

Alat Optik

Termometer

  • Alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu.
  • Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur.
  • Jenis-jenisnya:
    • Termometer Laboratorium
      • Menggunakan cairan raksa/alkohol.
      • Prinsipnya pemuaian.
      • Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat  setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

    • Termometer Klinis
      • Digunakan untuk mendiagnosis penyakit
      • Biasanya diisi dengan raksa atau alkohol.
      • Skala pada  termometer ini antara 35°C-42°C.
      • Mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.

    •  Termometer Ruangan
      • Berfungsi mengukur suhu pada sebuah ruangan.
      • Skala termometer ini antara -50°C s/d 50°C.
      • Diletakkan menempel pada dinding dengan arah vertikal.

    •  Termometer Digital
      • Prinsip  kerjanya adalah pemuaian.
      • Menggunakan logam sebagai sensor suhu yang memuai dan  pemuaiannya diterjemahkan rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

    •  Termometer Inframerah
      • Mampu mendeteksi temperatur secara optik/mengamati objek
      • Mampu mengukur suhu secara cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh.

    • Termokopel
      • Menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. 
      • Prinsip dasarnya adalah pemuaian.

    •  Termistor
      • Sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu.
      • Prinsipnya perubahan nilai tahanan jika suhu yang mengenai termistor berubah.
      • Termistor merupakan gabungan antara kata thermo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).
      • Ada dua macam termistor: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.

  • Cara penggunaan
    • Bersihkan thermometer dengan menggunakan air sabun atau alkohol,
    • Ayunkan kuat-kuat dengan sentakan pada pergelangan tangan sampai termometer menunjukkan angka kurang dari 36 derajat.
    • Letakkan thermometer dibawah lidah dengan mengatupkan mulut atau dibawah lipatan ketiak jika khawatir thermometer tergigit.
    • Biarkan thermometer berada disana selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 menit.
    • Ambil thermometer tersebut dan bacalah angka dimana air raksa berhenti yang menunjukan suhu tubuh yang diukur
Neraca
  • Alat yang digunakan untuk mengukur massa benda.
  • Jenis-jenis:
    • Timbangan badan
      • Berguna mengukur massa badan seseorang yang sudah cukup dewasa.
    • Timbangan bayi
      • Berguna mengukur massa badan bayi.
      • Sering di pakai dalam Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit.
    • Timbangan duduk mekanik
      • Berguna mengukur massa suatu benda dengan kapasitas 25 kg, 30 kg, 50 kg hingga 500kg.
    • Timbangan ternak
      • Dipakai mengukur massa hewan ternak.
    • Timbangan jembatan
      • Berguna mengukur massa beban truk.
    • Timbangan gantung
      • Berguna mengukur benda-benda dengan kapasitas massa sedang.
      • Portable dan biasa digunakan oleh tengkulak, pedagang, dll.
    • Neraca pasar
      • Dipakai pedagang untuk mengukur benda dengan kapasitas massa yang kecil.
    • Neraca sama lengan
      • Berguna mengukur massa benda yang ukurannya kecil.
      • Memiliki ketelitian 0,001 gram atau 1 miligram.
    • Neraca jarum
      • Berguna mengukur benda dengan kapasitas massa kecil.
    • Neraca obat
      • Berguna mengukur massa obat. Biasanya terdapat di apotek.
    • Neraca O hauss/tiga lengan
      • Berguna mengukur massa benda kecil.
      • Memiliki ketelitian 0,01 gram.
  • Cara penggunaan
    • Mengkalibrasi neraca untuk mengurangi kesalahan pengukuran, tujuannya adalah menyeimbangkan bagian beban neraca dengan bagian skala dari neraca ( mensejajarkan angka nol dengan acuan agar seimbang ).
    • Letakkan objek yang akan ditimbang pada dudukan beban.
    • Geser bandul pada bagian skala sampai seimbang.
    • Baca penunjukan skala dengan menjumlahkannya.

Respirometer

  • Alat pengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
  • Jenis-jenis:
    • Respirometer sederhana
      • Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam  organisme  hidup.
      • Kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g.
    • Respirometer ganong
      • Alat yang digunakan untuk menentukan angka respirasi (RQ) secara kuantitatif dalam suatu peristiwa pernapasan.
      • Harga RQ adalah harga perbandingan CO2 yang dihasilkan dalam penapasan dengan O2 yang digunakan dalam pernapasan tersebut. Dapat berharga <1, 1, atau >1.
  • Cara penggunaan:
    • Spesimen (hewan kecil/bagian tumbuhan) harus segar dan ditimbang terlebih dahulu.
    • Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler berskala. Masukkan kurang lebih 10 kristal KOH ke dalam tabung (pengikat C02), setelah itu ditutup dengan selapis kapas agar spesimen tidak bersentuhan dengan KOH.
    • Spesimen dimasukkan ke dalam tabung, kemudian tabung spesimen ditutup rapat dengan pipa kapiler berskala dan diantara keduanya diberi plastisin atau vaselin.
    • Tutup ujung pipa kapiler dengan ujung jari selama 2-3 menit. Segera setelah ujung jari dilepas gunakan pipet tetes untuk menutup ujung pipa kapiler dengan cairan berwarna (eosin, Methylen blue).
    • Perhatikan perubahan kedudukan cairan berwarna selang waktu tertentu
    • Apabila dibuat data, dapat dihitung penggunaan oksigen oleh spesimen dalam ml/gram/menit.
    • Setelah selesai digunakan, respirometer dilepaskan dari bantalannya. Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler, keduanya dicuci bersih dan dikeringkan.
Mikroskop

  • Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
  • Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
    • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
    • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
  • Jenis-jenis mikroskop:
    • Mikroskop cahaya
      • Memiliki perbesaran maksimal 1000 kali
      • Memiliki tiga lensa: objektif, okuler, kondensor
      • Berguna untuk mengamati obyek hidup dan menghitung mikroorganisme
    • Mikroskop elektron
      • Dapat melakukan pembesaran hingga 2 juta kali
      • Menggunakan energi dan radiasi sinar elektromagnetik
      • Berguna untuk melakukan studi detail arsitektur permukaan sel dan mengamati obyek secara 3 dimensi
    • Mikroskop ultraviolet
      • Menggunakan cahaya ultraviolet yang meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat
      • Bayangan direkam pada piringan peka cahaya
      • Menggunakan lensa kuasa
      • Harga mahal
    • Mikroskop medan gelap
      • Digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya yang begitu tipis dan mendekati batas daya mikroskop majemuk
    • Mikroskop stereo
      • Digunakan untuk mengamati benda berukuran relatif besar dengan perbesaran 7-30 kali secara tiga dimensi
    • Mikroskop pender/fluorescence microscope
      • Digunakan untuk mendeteksi benda asing/antigen dalam jaringan
    • Mikroskop fase kontras
      • Digunakan untuk mengamati struktur internal spesimen hidup tanpa pewarnaan secara detail
      • Dapat digunakan untuk mengamati jaringan tembus cahaya
  • Cara penggunaannya:
    • Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai 
    • Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ‘klik’ pada revolver.
    • Aturlah cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
    • Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!
    • Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam/memfokuskan putarlah pemutar halus !
    • Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X, 40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.