Sabtu, 23 Januari 2016

Cerita: Natalan di Gereja Banteng dan Kegiatan Makan Siang Natal Komunitas Sant'Egidio Jogjakarta - Part 2

Saya dan Anggi terkejut ketika berada di Gereja Banteng. Ada apa ya?

Sepanjang jalan dari pagar sampai pintu gereja, kami tidak begitu sadar kalau ada dua misa kategorial yang dilaksanakan pada jam 08.00, yaitu misa anak-anak dan misa dewasa. Ternyata kami menuju gereja tempat dilangsungkannya misa anak-anak! Wow! Meskipun wajah kami masih imut-imut dan masih "kecil", tetap saja kami bingung hehehe. Kami pun terpaku di depan gereja, sampai seorang ibu nyeletuk "Sudah masuk saja, ndak papa tho kita kembali ke masa kecil dulu." Akhirnya dengan sangat yakin kami masuk ke dalam. Baru saja masuk ke dalam dan mendapat tempat duduk, kami berdua disuguhi pemandangan luar biasa.

Orkestra Anak-anak Banteng, eh Maksudnya Gereja Banteng

Selanjutnya misa dimulai jam 08.00, dan diiringi koor anak-anak. Sayang organisnya orang dewasa. Ya kali! Banyak pemandangan unusual yang kami temukan di tempat ini, contohnya romo/pasturnya yang seperti Didi Kempot dan pakai topi sinterklas. Hehehe, saya kira mau konser, eh ternyata memang mau memimpin misa. Tidak lupa juga terdapat visualisasi kelahiran Yesus Kristus yang dilakukan oleh anak-anak Gereja Banteng. Sepertinya seluruh anak-anak di Gereja Banteng, baik yang drama maupun yang koor, telah mempersiapkan segalanya sedemikian baik, sehingga mereka tampil prima dalam perayaan Natal ini.


Visualisasi Kelahiran Yesus Kristus oleh Anak-anak Gereja Banteng
(Photo by Anggi)

Homili pun tidak kalah menarik, romo ini melakukan pendekatan yang luar biasa terhadap anak-anak. Romo mulai bertanya kepada anak-anak mengenai pertanyaan seputar Natal (yang saya yakin semua orang dewasa bisa menjawab). Anak yang bisa menjawab disuruh romo untuk maju ke depan sekaligus memperkenalkan diri. Tiba-tiba ada sinterklas datang dari Finland.....ndeso dan membawa sekantung hadiah. Yeay! Semua anak yang berada di depan bergembira. 

Anak-anak Sangat Antusias untuk Menjawab Pertanyaan dari Romo

Sinterklas dari Finland tapi Ndeso Membagikan Hadiah untuk Anak-anak

Kami yang notabene orang dewasa "tapi masih kecil" juga ikut merasakan kebahagiaan suasana yang terjalin dalam perayaan misa Natal. Sungguh perayaan yang luar biasa! Saya begitu tersentuh dengan adanya perayaan Natal ini dan berharap perayaan ini juga bisa berlangsung di setiap gereja. Oh ya, sekadar mengingatkan, jadi Gereja Banteng ini juga merupakan gereja skolastikat ordo MSF (Congregatio Missionariorum a Sacra Familia) yang merupakan salah satu ordo yang aktif berkarya di Keuskupan Agung Semarang. Biasanya para frater (calon romo) belajar di tempat ini untuk mempersiapkan dirinya menuju ke jenjang berikutnya. Oleh karena itu tidak salah bahwa di tempat ini juga terdapat sebuah patung pendiri ordo MSF, yaitu Pastur Jean-Baptiste Berthier.

Patung Pastur Jean-Baptiste Berthier

Selepas misa, kami segera bergegas menuju Gereja Babarsari yang merupakan tempat diselenggarakannya acara Makan Siang Natal Komunitas Sant'Egidio Jogjakarta. Kami akhirnya tiba di tempat tersebut sekitar pukul 10.35. Mau tahu keseruan apa yang kami lakukan di sana?

Nantikan Cerita: Natalan di Gereja Banteng dan Kegiatan Makan Siang Natal Komunitas Sant'Egidio Jogjakarta - Part 3!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar